Arthropoda, hewan avertebratayang memiliki ciri-ciri khusus pada kakinya (podos) yang beruas-ruas atau berbuku (arthros). Filum ini diklasifikasikan menjadi 4 Kelas yaitu (1) kelas Crustacea, (2) kelas Arachnoieda, (3) kelas miryapoda, (4) kelas insecta.
Secara umum ciri-ciri filum arthropoda adalah sebagai berikut:
1. Tubuh beruas-ruas atau berbuku (arthros)
2. Memiliki 3 lapisan (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm dengan rongga tubuh.
Bagian tubuh terbungkus oleh eksoskelet yang mengandung khitin
3. Sistem reproduksinya secara seksual yaitu dengan peluburan sel gamet jantan (spermatozoid) dan sel gamet betina (ovum).
4. Sistem pencernaannya berupa saluran tubular, terdapat mulut dan anus
5. Memiliki sistem peredaran darah terbuka
6. Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupkan “otak” terletak di atas saluran pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf sebelah ventral,serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh urat syaraf ventral, berjalan sepanjang tubuh dari depan ke belakang di bawah saluran pencernaan.
7.Sistem eksresinya berupa berupa saluran-saluran malphigi
8. Alat respirasinya memakai insang, trakhea dan spirakel
Arthropoda diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
1. Crustacea (udang-udangan)
Memiliki dua pasang antena. Tubuh terdiri atas sefalotoraks (kepala menyatu dengan dada) dan abdomen. Bernapas pada daerah tipis pada kutikula, namun sebagian besar bernapas dengan insang. Jenis kela-min sudah terpisah pada individu yang berbeda. Contoh:Penaeus (udang windu), Cambarus virilis (udang air tawar),Portunus s-exdentalus(kepiting), dan Neptunus pelagicus (rajungan).
Peranan CrustaceaSebagai sumber protein hewani dan bernilai ekonomis tinggi
Contoh: udang, kepiting, lobster.
Sebagai sumber makanan ikan, terutama Microcrustacea yang merupakan komponen penting pembentuk zooplankton.
2. Myriapoda (hewan berkaki banyak)
Tubuh hanya terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Pada kepala terdapat sepasang mata tunggal, sepasang alat peraba besar, dan peraba kecil yang beruas-ruas. Tiap ruas pada tubuhnya terdapat sepasang atau dua pasang kaki. Sistem respirasinya menggunakan trakea yang bermuara pada lubang kecil yang disebut spirakel.
Diklasifikasikan menjadi dua, yaitu Chilopoda(Scolopendra subspinipes (lipan)) dan Diplopoda(Julus teristris (luwing)).
Peranan MyriapodaMembantu proses penguraian sampah organik, karena kemampuannya memakan partikel-partikel sampah (detritus) menjadi partikel yang lebih kecil. Contoh: luwing/lipan
3. Arachnoidea
Tubuh terdiri atas dan abdomen dan sefalotoraks. Memiliki enam pasang anggota gerak, yakni kalisera, pedipalpus dan empat pasang kaki yang terdapat di sefalotoraks. Arachnoidea diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Scorpionida(kalajengking),Arachnida (laba-laba), dan Acarina (caplak, tungau).
Peranan ArachnidaUmumnya Arachnida merugikan, karena:
– Sebagai ektoparasit pada hewan-hewan ternak. Contoh: caplak
– Sarangnya menyebabkan rumah menjadi kotor. Contoh: laba-laba
4. Insecta
Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan perut. Mulut dimodifikasi menjadi penggigit, pengisap, dan penelan. Memiliki tiga pasang kaki dan disebut hexapoda (berkaki enam). Mengalami perubahan bentuk tubuh selama perturnbuhan yang disebut metamorfosis. Metamorfosis ada dua macam, yaitu metamorfosis sempurna (lebah dan kupu-kupu) dan metamorfosis tak sempurna (Ialat, belalang, dan jangkrik).
Peranan InsektaInsekta terdiri dari spesies yang sangat beragam. Oleh karena itu peranannya dalam kehidupan manusia juga beragam.
a) Menguntungkan
- Menghasilkan sesuatu yang berguna bagi manusia.
Contoh: lebah madu menghasilkan madu, kokon ulat sutera menghasilkan serat sutera.
- Membantu proses penyerbukan/polinasi tanaman. Contoh: kupu-kupu, lebah.
- Sebagai musuh alami hama tanaman. Contoh: kepik memakan kutu daun.
- Membantu proses degradasi sampah organik. Contoh: kumbang kotoran, larvanya membantu degradasi sampah organik berupa kotoran ternak.
- Sebagai media pengobatan berbagai penyakit. Contoh: lebah hutan (Aphis mellifera) dimanfaatkan sengatnya untuk terapi berbagai macam penyakit, dan telah terbukti dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit, salah satunya adalah teknik Aphiterapi, yaitu terapi menggunakan media lebah.
- Sumber protein hewani. Contoh: belalang kayu ada yang memanfaatkannya sebagai makanan.
b) Merugikan
- Sebagai vektor (agen penular) berbagai penyakit Contoh: nyamuk Anopheles sp, nyamuk Aedes aygepti, nyamuk Culex sp, lalat tsetse, lalat tabanus, dan lalat rumah.
- Merusak tanaman budidaya Contoh: ulat/larva Lepidoptera memakan berbagai dedaunan, kumbang kelapa memakan bagian pucuk pohon kelapa, walang sangit mengisap cairan biji padi yang masih muda.
Istilah-istilah :
- Arthropoda, hewan avertebrata yang memiliki ciri-ciri khusus pada kakinya (podos) yang beruas-ruas atau berbuku (arthros).
- Crustacea (udang-udangan)
- Sefalotoraks (kepala menyatu dengan dada)
- Penaeus (udang windu),
- Cambarus virilis (udang air tawar)
- Portunus s-exdentalus (kepiting)
- Neptunus pelagicus (rajungan).
- Myriapoda (hewan berkaki banyak)
- Chilopoda (Scolopendra subspinipes (lipan))
- Diplopoda (Julus teristris (luwing)).
- Scorpionida (kalajengking),
- Arachnida (laba-laba)
- Acarina (caplak, tungau).
- Hexapoda (berkaki enam).
- Detritus (kemampuannya memakan partikel-partikel sampah)
CDIPLOPODA
CIRI "Kelas Diplopoda
Diplopoda berasal dari kata di = dua dan podos=kaki, Jadi Diplopoda adalah kelas hewan yang memiliki dua pasang kaki. Ciri-ciri umum dari Diplopoda adalah sebagai berikut:
1. Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai taring bisa (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
2. Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dengan dua kelompok mata tunggal.
3. Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
4. Respirasi dengan trachea yang tidak bercabang.
5. Alat ekresi berupa dua buah saluran malphigi.
Struktur Tubuh
Kaki seribu memiliki tubuh yang terbagi atas dua bagian, kepala di sebelah depan dan bagian tubuhyang panjang dibelakangnya. Tubuhnya terdiri dari segmen-segmen tubuh berbentuk सिन्सिं
Pada hampir setiap segmen tubuh dari kaki seribu dewasa terdapat dua pasang kaki। Segmen tubuh pertama setelah kepala disebut tengkuk (collum) dan tidak berkaki। Tiga segmen berikutnya (segmen 2 hingga 4) mengandung sepasang kaki pada tiap segmennya Kaki seribu yang belum dewasa sering kali mempunyai segmen terakhir yang tidak berkaki. Kaki seribu yang belum dewasa sulit sekali ditentukan jenisnya. Oleh karena itu pilihlah kaki seribu dewasa, spesimen yang segmen terakhirnya lengkap dengan kaki atau specimen yang hanya mempunyai sedikit segmen tanpa kaki untuk ditentukan identitasnya.
Alat mulut kaki seribu hanya memiliki dua pasang alat mulut, mandibula yang digunakan untuk mengunyah dan suatu keping di sebelah belakang yang disebut gnathochilarium.
Organ Tömösváry: Ini adalah organ perasa yang terletak di kepala pada kebanyakan kaki seribu.Organ ini umumnya berbentuk cincin yang agak menonjol, tetapi dapat juga berbentuk ladam atau hanya sekedar berbentuk suatu lubang. Posisinya terletak di bagian belakang dasar sungut. Tidak semua bangsa kaki seribu memiliki organ ini.
Ozopor: Organ ini pada kebanyakan bangsa kaki seribu terdapat pada sejumlah segmen tubuh, yaitu lubang kelenjar yang menghasilkan bau tertentu. Bagian ini agak sulit untuk dilihat. Pada kebanyakan hewan, ozopore terletak di sebelah samping tubuh dan dimulai pada segmen ke enam. Pada sebagian kecil kelompok hewan ini, lubang kelenjar terdapat di sepanjang bagian tengah dorsal.
Paranota: Bagian dorsal setiap segmen cincin ditutupi dengan perisai yang kerat dan disebut tergit.Pelebaran kearah samping tubuh dinamakan paranota.
Kebanyakan kaki seribu memiliki “bintik mata” pada daerah sisi kepala. Mata demikian dapat terdiri dari sejumlah bintik mata yang bersatu membentuk daerah penglihatan. Sejumlah kaki seribu, misalnya Polydesmida, tidak pernah memiliki bintik mata. Kaki seribu yang hidup di dalam gua pada beberapa bangsa telah kehilangan alat penglihatan mereka, meskipun kerabatnya yang hidup di permukaan tanah mempunyai daerah penglihatan yang terbentuk dengan baik.
Kaki seribu dewasa umumnya mempunyai alat kelamin yang jelas. Alat kelamin tentu terdapat pada kedua jenis kelamin, hanya lebih nyata pada hewan jantan. Kaki yang berubah menjadi alat kelamin umumnya dapat ditemukan di dua bagian, di daerah segmen cincin yang ke tujuh atau pada bagian ujung tubuhnya, meliputi pasangan kaki yang terakhir.
Pasangan kaki yang terakhir umumnya dinamakan telopod. Pasangan kaki ke tujuh yang termodifikasi kadang-kadang tersembunyi pada suatu kantung. Pada kelompok hewan demikian hewan jantan terlihat tidak punya pasangan kaki pada segmen ke tujuh). Pasangan kaki ke tujuh yang mengalami modifikasi dikenal dengan gonopod. Organ ini sangat penting untuk mengidentifikasi jenis. Hewan betina mempunyai alat kelamin (kadang-kadang disebut cifopod) dapat ditemukan di sebelah belakang pasangan kaki kedua.
Lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:
Gambar 1. Bagian-bagian tubuh suatu kaki seribu jantan dari Bangsa Julida. Pada tampak samping kaki pada bagian segmen depan, kaki-kaki terlihat lebih depan dibandingkan dengan tempat sebenarnya (menurut Blower, 1985). Perhatikan bahwa pasangan kaki pertaman berbentuk cakar adalah ciri paling jelas dari Julid jantan. collum = tengkuk, ocelli = bintik, mata, ocular field = daerah mata, mandible = rahang, ozopore(s) = ozopor, gonopod(s) = gonopod, leg(s) = kaki.
Gambar 2:
Gambar 7. Struktur segmen cincin (diplosegmen)(menurut Demange, 1981). ozopore(s) =ozopor, leg(s) = kaki, gland = kelenjar, prozonite = prozonit, metazonite = metazonit,
suture = sambungan, stigma = lubang halus, sternite = sternit, posterior = belakang, anterior = depan.
Habitat
Hewan ini hidup didarat tempat, tempat gelap seperti di dalam gua, dan pada daerah yang lembab seperti pada dedaunan mati dan serasah kayu.
Sistem Peredaran Darah
Darah tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah).
Reproduksi
Pada kelas diplopoda sudah dapat dibedakan jantan dan betina. Bukaan genital terletak pada segmen ketiga, dan pada jantan disertai oleh satu atau dua penis, yang paket setoran sperma ke gonopods. Pada wanita, membuka pori-pori genital ke kamar kecil, atau vulva, yang ditutupi oleh tudung kecil seperti penutup, dan digunakan untuk menyimpan sperma setelah sanggama.
Dalam beberapa spesies jantan memancarkan feromon untuk menarik si betina. Sebelum perkawinan, kaki seribu jantan terlebih dahulu mengisi organ-organ seksual sekunder dari yang utama, untuk melakukan hal ini dia harus menekukkan tubuhnya ke depan sehingga spermatophore dari Gonopores pada segmen tubuh ke-3 dapat ditransfer ke Gonopods (berarti 'seks-kaki') pada 7 segmen tubuh.
Kaki seribu jantan dan betina melakukan pendekatan untuk kawin dengan cara, kaki seribu jantan berjalan di belakang betina dan merangsang dengan irama pulsa dari kakinya. Ketika betina mengangkat segmen depan jantan mengelilingi tubuhnya dan ketika mereka menentang alat kelamin transfer sperma terjadi. Sperma dilewatkan ke perempuan sebagai sebuah paket disebut spermatophore. Gonopods atau organ seksual sekunder yang digunakan dalam transmisi spermatophore ini bervariasi dalam bentuk dengan spesies yang berbeda, ini terkait erat dengan membantu menghentikan bentuk spesies hybridizing.. Betina dapat dan akan kawin beberapa kali dalam jenis Iulid tetapi jenis Polydesmoid betina cenderung untuk kawin hanya sekali dalam semusim.
Betina menghasilkan 10-300 telur dalm satu waktu, telur ditempat pada tempat yang lembab atau sampah organik, walaupun terkadang di tempat yang kering, sarang akan dilapisi dengan kotorannya.
Pertahanan diri
Kaki seribu tidak menggunakan sungut berbisa untuk melindungi diri dari musuh. Mekanisme pertahanan utamanya adalah menggulungkan diri. Tetapi ada juga yang memancarkan zat beracun berupa hydrogen sianida melalui pori-pori di sepanjang sisi tubuh. Zat ini mampu membakar eksoskeleton dari serangga kecil pengganggu seperti semut.
Makanan
Hewan kelas diplopoda bersifat herbifor, memakan dedaunan, maupun kayu-kayu yang membusuk. Hanya yang berukuran saja menggigit manusia tetapi hanya sebagai mekanisme pertahanan. Kebanyakan kaki seribu membusuk makan daun dan mati lain tanaman materi, pelembab makanan dengan cairan dan kemudian menggoreskan dalam dengan rahang.
Klasifikasi
Taksonomi berdasarkan filogenetik
Dipopoda dibagi dalam lima belas bangsa, nammun yang akan di bahas hanya beberapa bangsa saja, pengellompokan luwing dilakukan berdasarkan urutan filogenetiknya. Berikut adalah urutan pengklasifikasiaan kelas diplopoda:
Basal genus Eileticus (fosil)
• Subclass Penicillata Latreille, 1831
Order Polyxenida Lucas, 1840.
Harpaphe haydenia
• Subclass Arthropleuridea (sementara ditempatkan di sini; fosil)
• Subclass Zosterogrammida Wilson, 2005 (fosil)
• Subclass Pentazonia Brandt, 1833
Basal genus Amynilyspes (fosil)
\Superordo Limacomorpha
Order Glomeridesmida Latzel, 1884
Superordo Oniscomorpha
Order Glomerida Leach, 1814
Order Sphaerotheriida Brandt, 1833
Keluarga Sphaerotheriidae Koch, 1847
Keluarga Sphaeropoeidae Brölemann, 1913
• Subclass Archipolypoda Scudder, 1882
• Subclass Helminthomorpha Pocock, 1887
Superordo Pleurojulida Schneider & Werneburg, 1998 (fosil)
Superordo Colobognatha (paraphyletic?)
Order Polyzoniida Gervais, 1844
Order Platydesmida DeSaussure, 1860
Order Siphonophorida Hoffman, 1980
Superordo "Merocheta"
Order Polydesmida Pocock, 1887
Superordo Nematophora
Basal genus Hexecontasoma (fosil)
Order Callipodida Bollman, 1893
Order Chordeumatida Koch, 1847
Order Stemmiulida Pocock, 1894
Superordo Diplocheta
Order "Xyloiuloida" Cook, 1895 (fosil)
Order Julida Brandt, 1833
Order Siphoniulida Cook, 1895
Order Spirobolida
Narceus americanus
Order Spirostreptida
Kareteristik dari beberapa ordo:
Ordo Glomerida
Dari ordo ini dapat kita salah satu spesies yaitu luing pil (Arthrosphae a rmagna). Hewan ini memiliki ukuran yang lebih kecil atau pendek, dengan hanya memiliki 11-13 segmen tubuh (Racheboeuf, 2004), dan mampu menggulung menjadi bentuk sebuah bola jika diganggu. Keluwing pil adalah herbivora, mencari makanan di materi pembusukan tanaman (Anonim, 2007).
Keluwing yang termasuk dalam genus Arthrosphaera adalah penghuni daerah tropis yang sangat melimpah pada horizon tanah atas di hutan di kawasan lembab. Mereka endemik dan bisanya berperan dalam pembentukan berbagai tipe humus. Mereka terbatas dalam daerah persebaran yang luas di wilyah Indo-Australia, Afrika Selatan dan Madagaskar. Semenanjung India dihuni oleh sekitar 27 spesies Arthrosphaera. Mereka diketahui berasal dari wilayah yang cukup curah hujan, hutan tertentu di Ghats Barat dan Ghats Timur. Genus Arthrosphaera memiliki ukuran tubuh yang besar (panjang 3-6 cm, lebar 1,5-3 cm) dan jika diganggu akan menggulung menjadi pil raksasa, karena itulah disebut dengan Keluwing Pil (Ashwini dan Sridhar, 2006).
Berikut adalah gambar spesiesnya Arthrosphae a rmagna :
Sebelum menggulung Setelah menggulung
Pauropoda dan स्य्म्फयला
Merupakan ordo (bangsa) dari diplopoda yang berukuran kerdil timgkat rendah, kaki seribu bangsa ini umumnya hidup di antara serasah atau dalam kayu yang lapuk.
Status Hidup Hewan Kelas Ini
- Jumlah spesies bernama: - sekitar 10 000
- Kaki seribu yang paling kaki: - Illacme plenipes 375 pasang atau 750 kaki sama sekali
- Kaki seribu dengan sedikit kaki: - Polyxenus lagurus 12 pasang atau hanya 24 kaki
- Yang terpanjang terpanjang dikenal: - Graphidostreptus gigas dan Scaphistostreptus seychellarum baik di 28cm atau 11 in
- Terpanjang yang pernah diketahui: - Arthropleura sp. naik menjadi 1,8 meter atau 6 meter dan 0,45 meter atau 1,6 kaki lebar (meskipun ada beberapa discrepency tentang apakah mereka benar-benar kaki seribu)
- Terpendek: - Polyxenus lagurus panjang 2-3 mm
- Fosil tertua: - Kampecaris tuberculata dari Siluria Red Sandstone
- Spesies yang tinggal di gua: - Aragosoma Barbieri
- Desert spesies: - Archispirstreptus syriacus dan Orthoporus ornatus
- Alpine spesies: - Trimerophorella nivicomes 2 500m di atas permukaan laut dan Trimerophorella niger at 2 800m
- Arboreal spesies: - Tachypodiulus niger dan Nemasoma varicorne
- Jumping : - Diopsiulus regressus
- Bercahaya kaki seribu: - Sebagian besar dalam genus Motyxia (= Luminodesmus) (Polydesmidae) dan sebagian besar dari California Motyxia sequoiae
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Struktur tubuh bersegmen-segmen dengan tiap segmennya terdiri dari dua pasang kaki.
2. Habitat darat, tempat gelap dan tempat lembab.
3. Darah tidak mengandung haemogbin tetapi mengandung haemosinin yang larut dalam darah, sehingga darah tidak bewarna.
4. Pertahan diri yang utama dengan menggulungkan tubuh menjadi kumparan yang kuat.
5. Bersifat herbivore dengan memakan dedaunan dan pohon yang telah mati, dapat dikatakan sebagai dekompuser.
CDIPLOPODA
CIRI "Kelas Diplopoda
Diplopoda berasal dari kata di = dua dan podos=kaki, Jadi Diplopoda adalah kelas hewan yang memiliki dua pasang kaki. Ciri-ciri umum dari Diplopoda adalah sebagai berikut:
1. Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai taring bisa (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
2. Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dengan dua kelompok mata tunggal.
3. Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
4. Respirasi dengan trachea yang tidak bercabang.
5. Alat ekresi berupa dua buah saluran malphigi.
Struktur Tubuh
Kaki seribu memiliki tubuh yang terbagi atas dua bagian, kepala di sebelah depan dan bagian tubuhyang panjang dibelakangnya. Tubuhnya terdiri dari segmen-segmen tubuh berbentuk सिन्सिं
Pada hampir setiap segmen tubuh dari kaki seribu dewasa terdapat dua pasang kaki। Segmen tubuh pertama setelah kepala disebut tengkuk (collum) dan tidak berkaki। Tiga segmen berikutnya (segmen 2 hingga 4) mengandung sepasang kaki pada tiap segmennya Kaki seribu yang belum dewasa sering kali mempunyai segmen terakhir yang tidak berkaki. Kaki seribu yang belum dewasa sulit sekali ditentukan jenisnya. Oleh karena itu pilihlah kaki seribu dewasa, spesimen yang segmen terakhirnya lengkap dengan kaki atau specimen yang hanya mempunyai sedikit segmen tanpa kaki untuk ditentukan identitasnya.
Alat mulut kaki seribu hanya memiliki dua pasang alat mulut, mandibula yang digunakan untuk mengunyah dan suatu keping di sebelah belakang yang disebut gnathochilarium.
Organ Tömösváry: Ini adalah organ perasa yang terletak di kepala pada kebanyakan kaki seribu.Organ ini umumnya berbentuk cincin yang agak menonjol, tetapi dapat juga berbentuk ladam atau hanya sekedar berbentuk suatu lubang. Posisinya terletak di bagian belakang dasar sungut. Tidak semua bangsa kaki seribu memiliki organ ini.
Ozopor: Organ ini pada kebanyakan bangsa kaki seribu terdapat pada sejumlah segmen tubuh, yaitu lubang kelenjar yang menghasilkan bau tertentu. Bagian ini agak sulit untuk dilihat. Pada kebanyakan hewan, ozopore terletak di sebelah samping tubuh dan dimulai pada segmen ke enam. Pada sebagian kecil kelompok hewan ini, lubang kelenjar terdapat di sepanjang bagian tengah dorsal.
Paranota: Bagian dorsal setiap segmen cincin ditutupi dengan perisai yang kerat dan disebut tergit.Pelebaran kearah samping tubuh dinamakan paranota.
Kebanyakan kaki seribu memiliki “bintik mata” pada daerah sisi kepala. Mata demikian dapat terdiri dari sejumlah bintik mata yang bersatu membentuk daerah penglihatan. Sejumlah kaki seribu, misalnya Polydesmida, tidak pernah memiliki bintik mata. Kaki seribu yang hidup di dalam gua pada beberapa bangsa telah kehilangan alat penglihatan mereka, meskipun kerabatnya yang hidup di permukaan tanah mempunyai daerah penglihatan yang terbentuk dengan baik.
Kaki seribu dewasa umumnya mempunyai alat kelamin yang jelas. Alat kelamin tentu terdapat pada kedua jenis kelamin, hanya lebih nyata pada hewan jantan. Kaki yang berubah menjadi alat kelamin umumnya dapat ditemukan di dua bagian, di daerah segmen cincin yang ke tujuh atau pada bagian ujung tubuhnya, meliputi pasangan kaki yang terakhir.
Pasangan kaki yang terakhir umumnya dinamakan telopod. Pasangan kaki ke tujuh yang termodifikasi kadang-kadang tersembunyi pada suatu kantung. Pada kelompok hewan demikian hewan jantan terlihat tidak punya pasangan kaki pada segmen ke tujuh). Pasangan kaki ke tujuh yang mengalami modifikasi dikenal dengan gonopod. Organ ini sangat penting untuk mengidentifikasi jenis. Hewan betina mempunyai alat kelamin (kadang-kadang disebut cifopod) dapat ditemukan di sebelah belakang pasangan kaki kedua.
Lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:
Gambar 1. Bagian-bagian tubuh suatu kaki seribu jantan dari Bangsa Julida. Pada tampak samping kaki pada bagian segmen depan, kaki-kaki terlihat lebih depan dibandingkan dengan tempat sebenarnya (menurut Blower, 1985). Perhatikan bahwa pasangan kaki pertaman berbentuk cakar adalah ciri paling jelas dari Julid jantan. collum = tengkuk, ocelli = bintik, mata, ocular field = daerah mata, mandible = rahang, ozopore(s) = ozopor, gonopod(s) = gonopod, leg(s) = kaki.
Gambar 2:
Gambar 7. Struktur segmen cincin (diplosegmen)(menurut Demange, 1981). ozopore(s) =ozopor, leg(s) = kaki, gland = kelenjar, prozonite = prozonit, metazonite = metazonit,
suture = sambungan, stigma = lubang halus, sternite = sternit, posterior = belakang, anterior = depan.
Habitat
Hewan ini hidup didarat tempat, tempat gelap seperti di dalam gua, dan pada daerah yang lembab seperti pada dedaunan mati dan serasah kayu.
Sistem Peredaran Darah
Darah tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah).
Reproduksi
Pada kelas diplopoda sudah dapat dibedakan jantan dan betina. Bukaan genital terletak pada segmen ketiga, dan pada jantan disertai oleh satu atau dua penis, yang paket setoran sperma ke gonopods. Pada wanita, membuka pori-pori genital ke kamar kecil, atau vulva, yang ditutupi oleh tudung kecil seperti penutup, dan digunakan untuk menyimpan sperma setelah sanggama.
Dalam beberapa spesies jantan memancarkan feromon untuk menarik si betina. Sebelum perkawinan, kaki seribu jantan terlebih dahulu mengisi organ-organ seksual sekunder dari yang utama, untuk melakukan hal ini dia harus menekukkan tubuhnya ke depan sehingga spermatophore dari Gonopores pada segmen tubuh ke-3 dapat ditransfer ke Gonopods (berarti 'seks-kaki') pada 7 segmen tubuh.
Kaki seribu jantan dan betina melakukan pendekatan untuk kawin dengan cara, kaki seribu jantan berjalan di belakang betina dan merangsang dengan irama pulsa dari kakinya. Ketika betina mengangkat segmen depan jantan mengelilingi tubuhnya dan ketika mereka menentang alat kelamin transfer sperma terjadi. Sperma dilewatkan ke perempuan sebagai sebuah paket disebut spermatophore. Gonopods atau organ seksual sekunder yang digunakan dalam transmisi spermatophore ini bervariasi dalam bentuk dengan spesies yang berbeda, ini terkait erat dengan membantu menghentikan bentuk spesies hybridizing.. Betina dapat dan akan kawin beberapa kali dalam jenis Iulid tetapi jenis Polydesmoid betina cenderung untuk kawin hanya sekali dalam semusim.
Betina menghasilkan 10-300 telur dalm satu waktu, telur ditempat pada tempat yang lembab atau sampah organik, walaupun terkadang di tempat yang kering, sarang akan dilapisi dengan kotorannya.
Pertahanan diri
Kaki seribu tidak menggunakan sungut berbisa untuk melindungi diri dari musuh. Mekanisme pertahanan utamanya adalah menggulungkan diri. Tetapi ada juga yang memancarkan zat beracun berupa hydrogen sianida melalui pori-pori di sepanjang sisi tubuh. Zat ini mampu membakar eksoskeleton dari serangga kecil pengganggu seperti semut.
Makanan
Hewan kelas diplopoda bersifat herbifor, memakan dedaunan, maupun kayu-kayu yang membusuk. Hanya yang berukuran saja menggigit manusia tetapi hanya sebagai mekanisme pertahanan. Kebanyakan kaki seribu membusuk makan daun dan mati lain tanaman materi, pelembab makanan dengan cairan dan kemudian menggoreskan dalam dengan rahang.
Klasifikasi
Taksonomi berdasarkan filogenetik
Dipopoda dibagi dalam lima belas bangsa, nammun yang akan di bahas hanya beberapa bangsa saja, pengellompokan luwing dilakukan berdasarkan urutan filogenetiknya. Berikut adalah urutan pengklasifikasiaan kelas diplopoda:
Basal genus Eileticus (fosil)
• Subclass Penicillata Latreille, 1831
Order Polyxenida Lucas, 1840.
Harpaphe haydenia
• Subclass Arthropleuridea (sementara ditempatkan di sini; fosil)
• Subclass Zosterogrammida Wilson, 2005 (fosil)
• Subclass Pentazonia Brandt, 1833
Basal genus Amynilyspes (fosil)
\Superordo Limacomorpha
Order Glomeridesmida Latzel, 1884
Superordo Oniscomorpha
Order Glomerida Leach, 1814
Order Sphaerotheriida Brandt, 1833
Keluarga Sphaerotheriidae Koch, 1847
Keluarga Sphaeropoeidae Brölemann, 1913
• Subclass Archipolypoda Scudder, 1882
• Subclass Helminthomorpha Pocock, 1887
Superordo Pleurojulida Schneider & Werneburg, 1998 (fosil)
Superordo Colobognatha (paraphyletic?)
Order Polyzoniida Gervais, 1844
Order Platydesmida DeSaussure, 1860
Order Siphonophorida Hoffman, 1980
Superordo "Merocheta"
Order Polydesmida Pocock, 1887
Superordo Nematophora
Basal genus Hexecontasoma (fosil)
Order Callipodida Bollman, 1893
Order Chordeumatida Koch, 1847
Order Stemmiulida Pocock, 1894
Superordo Diplocheta
Order "Xyloiuloida" Cook, 1895 (fosil)
Order Julida Brandt, 1833
Order Siphoniulida Cook, 1895
Order Spirobolida
Narceus americanus
Order Spirostreptida
Kareteristik dari beberapa ordo:
Ordo Glomerida
Dari ordo ini dapat kita salah satu spesies yaitu luing pil (Arthrosphae a rmagna). Hewan ini memiliki ukuran yang lebih kecil atau pendek, dengan hanya memiliki 11-13 segmen tubuh (Racheboeuf, 2004), dan mampu menggulung menjadi bentuk sebuah bola jika diganggu. Keluwing pil adalah herbivora, mencari makanan di materi pembusukan tanaman (Anonim, 2007).
Keluwing yang termasuk dalam genus Arthrosphaera adalah penghuni daerah tropis yang sangat melimpah pada horizon tanah atas di hutan di kawasan lembab. Mereka endemik dan bisanya berperan dalam pembentukan berbagai tipe humus. Mereka terbatas dalam daerah persebaran yang luas di wilyah Indo-Australia, Afrika Selatan dan Madagaskar. Semenanjung India dihuni oleh sekitar 27 spesies Arthrosphaera. Mereka diketahui berasal dari wilayah yang cukup curah hujan, hutan tertentu di Ghats Barat dan Ghats Timur. Genus Arthrosphaera memiliki ukuran tubuh yang besar (panjang 3-6 cm, lebar 1,5-3 cm) dan jika diganggu akan menggulung menjadi pil raksasa, karena itulah disebut dengan Keluwing Pil (Ashwini dan Sridhar, 2006).
Berikut adalah gambar spesiesnya Arthrosphae a rmagna :
Sebelum menggulung Setelah menggulung
Pauropoda dan स्य्म्फयला
Merupakan ordo (bangsa) dari diplopoda yang berukuran kerdil timgkat rendah, kaki seribu bangsa ini umumnya hidup di antara serasah atau dalam kayu yang lapuk.
Status Hidup Hewan Kelas Ini
- Jumlah spesies bernama: - sekitar 10 000
- Kaki seribu yang paling kaki: - Illacme plenipes 375 pasang atau 750 kaki sama sekali
- Kaki seribu dengan sedikit kaki: - Polyxenus lagurus 12 pasang atau hanya 24 kaki
- Yang terpanjang terpanjang dikenal: - Graphidostreptus gigas dan Scaphistostreptus seychellarum baik di 28cm atau 11 in
- Terpanjang yang pernah diketahui: - Arthropleura sp. naik menjadi 1,8 meter atau 6 meter dan 0,45 meter atau 1,6 kaki lebar (meskipun ada beberapa discrepency tentang apakah mereka benar-benar kaki seribu)
- Terpendek: - Polyxenus lagurus panjang 2-3 mm
- Fosil tertua: - Kampecaris tuberculata dari Siluria Red Sandstone
- Spesies yang tinggal di gua: - Aragosoma Barbieri
- Desert spesies: - Archispirstreptus syriacus dan Orthoporus ornatus
- Alpine spesies: - Trimerophorella nivicomes 2 500m di atas permukaan laut dan Trimerophorella niger at 2 800m
- Arboreal spesies: - Tachypodiulus niger dan Nemasoma varicorne
- Jumping : - Diopsiulus regressus
- Bercahaya kaki seribu: - Sebagian besar dalam genus Motyxia (= Luminodesmus) (Polydesmidae) dan sebagian besar dari California Motyxia sequoiae
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Struktur tubuh bersegmen-segmen dengan tiap segmennya terdiri dari dua pasang kaki.
2. Habitat darat, tempat gelap dan tempat lembab.
3. Darah tidak mengandung haemogbin tetapi mengandung haemosinin yang larut dalam darah, sehingga darah tidak bewarna.
4. Pertahan diri yang utama dengan menggulungkan tubuh menjadi kumparan yang kuat.
5. Bersifat herbivore dengan memakan dedaunan dan pohon yang telah mati, dapat dikatakan sebagai dekompuser.
Kelas Chilopoda
Cirri-ciri dan struktur tubuh
v Tubuhnya pipih dorso ventral
v Panjangnya bisa mencapai 30 cm
v Terdiri dari 15 hingga 173 segment, masing-masing dilengkapi dengan exkremitas kecuali dua segment yang terakhir dan satu segment tepat dibelakang caput
v Antennae panjang, terdiri dari 12 segment atau lebih
v Pada bagian kepala terdapat sepasang mata mengalami modifikasi menjadi cakar beracun
v Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped)
v Maksiliped berfungsi untuk membunuh mangsanya
v Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai
anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi
anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi
v Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan
lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
Habitat
Ø di bawah batu-batuan
Ø timbunan tumbuhan yang telah membusuk
Ø Dibawah batang kayu mati
Reproduksi
· alat reproduksi dilengkapi dengan beberapa kelenjar tambahan
· telur-telur berkembang sempurna hingga menetas di luar tubuh
Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.)
kelabang (scutigera sp.)
C. Classis Arachnoidea
Ciri-ciri
Ø Tidak memiliki Antennae
Ø Tidak memiliki mandibulai sejati
Ø Sepasang exkremitas yang pertama berguna sebagai penjepit yang disebutChelicerae
Ø Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian, bagian anterior ialah cephalothorax dan bagian posterior ialah abdomen
Class ini terbagi menjadi 5 subclassis dan sejumlah Ordines :
Subclassis 1. Merostomata (gigantastraca)
Ordo 1. Xiphosura Contoh : Limulus Polyphemus
Ordo 2. Euripterida (sudah punah)
Subclassis 2. Aracnida
1). Struktur dan Fungsi Tubuh
Tubuh bersegmen terdiri atas sefalotoraks serta abdomen yang tak beruas. Di bagian sefalotoraks terdapat organ-organ berikut ini :
- Empat (4) pasang kaki
- Delapan (8) buah mata sederhana di bagian depan
- Satu (1) pasang kalisera (taring pisau mengandung racun berbentuk gunting atau catut untuk melumpuhkan mangsa)
- Sepasang pedipalpus yang berfungsi sebagai indera, tangan maupun alat untu melakukan kopulasi.
- Suatu organ di depan anus yang menghasilkan sutera disebut spinerets.
Alat gerak Arachnida berupa empat pasang kaki dan satu pasang pedipalpus untuk memegang makanan.
2). Sistem Organ
Sistem Organ
|
Keterangan
|
Sistem respirasi
|
Organ respirasi berupa paru-paru buku yang terletak di daerah perut depan
|
Sistem Pencernaan
|
Makanan ditangkap dengan jaring tepi dan ada pula yang diisap dari inangnya oleh Arachnida yang hidup sebagai parasit. Alat pencernaan makanan berturut-turut mulai dari mulut –> perut –> usus halus –> usus besar –> kantung –> feses –> anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan 5 pasang usus buntu yang terletak dibagian depan dan hati di bagian abdomen.
|
Sistem peredaran darah
|
Sistem peredaran darahnya terbuka dan menggunakan jantung pembuluh serta arteri. Jantung pembuluh terdiri dari kantung otot yang memiliki ostium di setiap ruas
|
Sistem syaraf
|
Sistem syarafnya berupa persatuan ganglion-ganglion yang disebut sistem syaraf tangga tali.
|
Alat indera
|
Alat indera terdiri atas delapan buah mata sederhana dan sepasang pedipalpus yang fungsinya mirip antena.
|
Sistem reproduksi
|
Reproduksi terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi dalam tubuh betinanya (fertilisasi internal). Hewan jantan dan betina terpisah (diesis). Ada yang ovipar, ovovivipar dan vivipar.
|
Ordo pada Subclassis ini ialah
1.Scorpionida contoh : · Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp) Ketonggeng (Buthus)
2. Pedipalpi Contoh: Tarautula whitei
3. Araneida contoh: salticus scenicus
4. Palpigredi contoh; koeniawheleri
5. pseudoscorpionida Contoh: Chelifer caucroides
6. Solpugida Contoh: Eremobates pallipes
7. phalangida Contoh: Liobunum vittatan
8. Acarina Contoh: Sarcoptes scabici
Subclassis 3. Pycnogoida Contoh: Nymphon Striomii
Subclassis 4. Tardigrada Contoh: Macrobiotes hufelandi
Subclassis 5. Pentastomida Contoh: Lingiatula serrata
0 komentar:
Posting Komentar